Picsart_25-06-13_01-31-25-202

{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":[],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"ai_enhance":1,"resize":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}

Post Ambon – Di tengah padatnya agenda kegiatan Indonesia City Expo (ICE) 2025 yang berlangsung di Jakarta, Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, menyempatkan diri melakukan kunjungan kerja penting ke Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Republik Indonesia (BPK RI) — sebuah langkah strategis yang menunjukkan komitmen kuat Pemerintah Kota Ambon dalam mempercepat pembangunan sosial bagi masyarakat kecil.

Kunjungan tersebut bukan sekadar seremonial. Wali Kota Wattimena secara langsung berdialog dengan Wakil Kepala I dan Wakil Kepala II BPK RI, dan membahas sejumlah kebutuhan mendesak masyarakat Ambon yang selama ini kerap terabaikan. Hasilnya pun menggembirakan: respon positif diberikan, dan komitmen bantuan pun dijanjikan. Kamis [12 Juni 2025]

Dalam keterangan yang dibagikannya melalui akun Facebook resmi miliknya—yang diikuti lebih dari 19 ribu pengikut—Wattimena mengumumkan bahwa pihak BPK RI akan memberikan bantuan berupa:

Pakaian seragam sekolah untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari keluarga tidak mampu,

Becak listrik sebagai alternatif transportasi ekonomi dan ramah lingkungan untuk warga dengan penghasilan kecil, dan

Pembangunan fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) bagi masyarakat di kawasan padat yang belum memiliki akses sanitasi layak.

Bodewin Wattimena menegaskan bahwa bantuan ini bukan sekadar formalitas birokrasi, melainkan bentuk nyata dari kehadiran negara dalam kehidupan masyarakat yang paling rentan. Ia mengapresiasi cepatnya respon dari jajaran pimpinan BPK RI, yang dinilai menunjukkan empati dan tanggung jawab sosial kelembagaan terhadap kondisi masyarakat di kawasan timur Indonesia.

> “Ini adalah bentuk kolaborasi lintas institusi yang nyata. Kita tidak bisa berdiri sendiri dalam menghadapi persoalan kemiskinan, keterbatasan pendidikan, dan infrastruktur dasar di Ambon. Saya percaya, langkah seperti ini bisa menjadi model nasional bagi pendekatan pembangunan yang lebih manusiawi dan tepat sasaran,” ujar Wattimena.

Wali Kota yang juga dikenal aktif menyuarakan pembangunan berbasis keadilan sosial ini menyampaikan harapannya agar seluruh rencana bantuan tersebut dapat segera direalisasikan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Ambon akan menyiapkan data dan sistem pendistribusian yang transparan agar bantuan tersebut tepat guna dan tepat sasaran.

Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Pemerintah Kota dalam memperkecil jurang ketimpangan sosial dan ekonomi, serta menanamkan kembali nilai gotong royong dalam pembangunan lokal.

Di akhir pesannya, Wattimena tidak lupa mengajak seluruh warga Ambon untuk mendoakan dan mendukung kelancaran rencana ini. Ia menekankan pentingnya dukungan moral dari seluruh lapisan masyarakat demi mewujudkan kota yang lebih berkeadilan dan sejahtera.

> “Mohon doa dan dukungan basudara samua. Beta par Ambon, Ambon par samua,” tulisnya menutup statusnya yang kemudian mendapat ratusan tanggapan positif dari warganet.

Langkah Wali Kota Wattimena dalam memperjuangkan hak-hak warga miskin lewat jalur-jalur strategis di tingkat nasional mencerminkan gaya kepemimpinan yang tidak hanya administratif, tetapi juga empatik dan berorientasi pada keadilan sosial. Ia menjadi simbol perubahan baru di Ambon—sebuah kota yang ingin maju tanpa meninggalkan siapa pun di belakang.

Dengan semangat kolaborasi dan semangat beta par Ambon yang terus dikobarkan, harapan akan hadirnya Ambon yang lebih inklusif dan berdaya tampaknya bukan sekadar mimpi—tetapi sedang dijalankan, langkah demi langkah.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Verified by MonsterInsights