Post Ambon- Gelombang kemarahan melanda masyarakat Maluku setelah terbongkarnya skandal korupsi yang mencengangkan dalam proyek pembangunan Rumah Khusus (Rusus) tahun 2016.
Dana APBN senilai Rp 6,3 miliar yang seharusnya digunakan untuk membangun hunian layak bagi rakyat Maluku, justru diduga telah ditilep oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab. Senin (05/02/2024)
Proyek Rusus yang berlokasi di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sebanyak 22 unit dan di Kabupaten Maluku Tengah sebanyak 2 unit ini, kini menjadi simbol kegagalan dan keserakahan.
Alih-alih menjadi solusi bagi kebutuhan papan masyarakat, proyek ini justru menjadi bancakan bagi para koruptor yang tega menggerogoti dana negara.
Berdasarkan penyelidikan Kejaksaan Tinggi Maluku, ditemukan bukti kuat bahwa PT. Karya Utama, selaku kontraktor pelaksana proyek, tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak. Ironisnya, meskipun proyek mangkrak dan tidak layak huni, anggaran tetap dicairkan 100%.