Dugaan Sabotase? 30 Karung Berkas BOS dan DAK ‘Raib’ dari Kantor Dinas Maluku

0
98348

Post Ambon – Kepolisian terus mendalami kasus hilangnya puluhan karung berisi dokumen penting milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku. Peristiwa yang mengejutkan publik ini menyangkut dokumen Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diduga raib dari lingkungan kantor dinas.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Drs. James Th. Leiwakabessy, MM, menyampaikan apresiasi tinggi kepada pihak kepolisian yang dinilai tanggap dan proaktif dalam menangani kasus ini.

“Kami sangat berterima kasih kepada pihak kepolisian yang begitu responsif. Hari ini, tim Reserse telah melakukan investigasi langsung di lokasi kejadian,” ujar Leiwakabessy kepada wartawan. [Senin 25 Juni 2025] soreh.

Sebagai bagian dari proses penyelidikan, sejumlah pihak internal dinas seperti staf bidang SMK dan petugas keamanan telah diarahkan untuk memberikan keterangan kepada penyidik Polres.

“Security dan staf kami sudah dimintai keterangan. Harapan kami, dalam waktu yang tidak terlalu lama, pelaku atau otak di balik hilangnya 30 karung dokumen ini bisa terungkap. Kami menyerahkan sepenuhnya proses ini kepada aparat kepolisian,” tegasnya.

Leiwakabessy menyebut peristiwa ini sebagai tindakan memalukan dan menegaskan komitmennya untuk menuntaskan kasus tersebut hingga ke akar-akarnya.

Sementara itu, terkait tidak berfungsinya CCTV di area kantor saat kejadian, pihak dinas mengakui bahwa alat tersebut memang dalam kondisi rusak sebelum insiden terjadi.

 “Setelah kejadian, kami cek kembali. Ternyata CCTV memang sudah lama tidak berfungsi. Ini menjadi pembelajaran penting bagi kami untuk segera melakukan pembenahan,” jelasnya.

Sebagai langkah awal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku akan melakukan perbaikan dan reaktivasi sistem CCTV sebagai bagian dari peningkatan sistem keamanan dan pengawasan terhadap aktivitas di lingkungan kantor.

“Kami akan memperbaiki dan mengaktifkan kembali seluruh CCTV, baik di dalam maupun di luar kantor, untuk mendeteksi dan mencegah berbagai kemungkinan yang mengganggu keamanan dan disiplin ASN,” tambahnya.

Penyelidikan ini diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa waktu ke depan. Publik berharap pengungkapan kasus ini tidak hanya sampai pada pelaku, tetapi juga mengungkap potensi jaringan atau motif di balik raibnya dokumen penting negara tersebut.