PostAmbon.com – Jembatan yang baru selesai dibangun sekitar dua bulan lalu di Desa Dawang, Kecamatan Teluk Waru, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, kini mengalami kerusakan serius. Bagian tengah jembatan dilaporkan patah, membuat akses warga kembali terganggu. Kondisi ini memicu pertanyaan besar terkait kualitas pembangunan dan transparansi anggaran proyek tersebut. Minggu (23/02/25)
Jembatan yang seharusnya menjadi solusi bagi warga kini justru menjadi ancaman. Warga khawatir jika kerusakan tersebut tidak segera diperbaiki, jembatan yang dibangun dengan dana yang tak sedikit ini bisa menjadi proyek gagal. “Kami sangat kecewa, baru dua bulan sudah patah. Ini membuktikan bahwa pengerjaannya asal-asalan,” ujar salah satu warga Desa Dawang yang kesulitan melintas akibat kerusakan ini.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak pemerintah daerah maupun kontraktor terkait penyebab utama kerusakan tersebut. Dugaan sementara mengarah pada rendahnya kualitas material dan lemahnya pengawasan saat proses pembangunan. Masyarakat menuntut transparansi penuh terkait proyek ini, termasuk audit anggaran dan pertanggungjawaban dari pihak yang terlibat. Jika dibiarkan tanpa solusi cepat, kejadian ini bukan hanya merugikan warga tetapi juga mencoreng kredibilitas pemerintah daerah dalam membangun infrastruktur yang berkualitas.