(postambon.com)Ladang informasi aktual, tajam, terpercaya, Kemampuan menatap setiap sudut menjadikan kematangan dalam berinteraksi
BerandaRAGAM"Ambon Pimpin Perubahan! Konferensi Internasional ASPIKOM Kupas Tuntas Keberlanjutan Pulau Kecil di...

“Ambon Pimpin Perubahan! Konferensi Internasional ASPIKOM Kupas Tuntas Keberlanjutan Pulau Kecil di Era Digital”

spot_imgspot_img

PostAmbon, – Kota Ambon selama dua hari ke depan menjadi pusat perhatian nasional dengan diselenggarakannya Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) dan Konferensi Internasional Komunikasi ASPIKOM ke-4. Acara ini diadakan di Hotel Santika Ambon, dengan tema yang sangat relevan bagi kondisi lokal dan global: “Komunikasi dan Keberlanjutan Pulau Kecil”. Kamis (19 Juli 2024)

Perhelatan ini secara resmi dibuka oleh Pj. Gubernur Maluku, Ir. Sadali Ie, M.Si., IPU, yang menekankan pentingnya peran komunikasi dalam menjaga keberlanjutan pulau-pulau kecil, terutama dalam menghadapi tantangan lingkungan dan sosial. Ia mengajak para peserta untuk mengoptimalkan diskusi selama konferensi dalam menemukan solusi untuk masa depan wilayah maritim seperti Maluku.

Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat Kota Ambon, Ronald H. Lekransy, mewakili Pj. Walikota Ambon, memberikan sambutan apresiatif. “Kehadiran Rakornas ASPIKOM di Ambon ini menunjukkan bahwa pendidikan tinggi di Maluku terus berkembang dan semakin siap berperan dalam pengembangan ilmu komunikasi di Indonesia,” ujarnya. Ia juga menyampaikan bahwa Ambon sangat bangga menjadi tuan rumah dari acara penting ini, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kota dan masyarakat.

Dalam pidatonya yang berjudul “Ambon dalam Perkembangannya di Era Digital”, Lekransy menyoroti bagaimana digitalisasi kota menjadi elemen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. “Digitalisasi harus dimulai dari pemerintah yang cerdas, membangun sinergi antara teknologi dan masyarakat untuk menciptakan pemerintahan yang responsif dan efektif,” ungkapnya. Ia juga menekankan bahwa digitalisasi ini harus diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, agar teknologi dapat digunakan secara maksimal tanpa mengabaikan nilai-nilai lokal.

Lekransy juga menekankan pentingnya menjaga ruang informasi yang sehat, terutama di media sosial. Di era digital saat ini, tantangan terbesar adalah mengelola informasi negatif dan hoaks yang dapat merusak tatanan sosial. “Kami harus bekerja sama dengan tokoh agama, akademisi, hingga masyarakat luas untuk menjaga agar media sosial tetap menjadi ruang yang sehat dan informatif bagi semua pihak,” ujarnya.

Salah satu hal menarik dalam pidato Lekransy adalah penekanan pada kekuatan kearifan lokal sebagai benteng dalam menghadapi tantangan di era digital. “Budaya dan adat istiadat yang kita miliki adalah alat ampuh untuk menangkal penyebaran hoaks dan informasi negatif. Ini adalah kekuatan yang harus kita pertahankan dan kembangkan,” tambahnya.

Ia juga menyoroti pentingnya menjaga keselarasan antara kemajuan teknologi dan kekayaan budaya. “Teknologi memang berkembang pesat, tetapi kita harus memastikan bahwa teknologi tersebut tetap mendekatkan kita pada budaya dan warisan kita, bukan menjauhkan.”

Ketua ASPIKOM, Dr. S. Bekti Istiyanto, dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Pemerintah Kota Ambon dan masyarakatnya atas dukungan terhadap acara ini. “Kami merasakan sambutan yang hangat dan keramahan masyarakat Ambon yang sangat luar biasa. Ini menjadi bukti bahwa Ambon tidak hanya kaya akan budaya, tetapi juga memiliki semangat kerjasama yang tinggi,” katanya.

Sementara itu, Prof. Dr. Burhan Bungin, M.Si., Ph.D,salah satu pembicara utama dalam konferensi ini, memuji upaya Pemerintah Kota Ambon dalam menjaga ruang media sosial yang sehat dan positif. “Kolaborasi antara pemerintah, tokoh masyarakat, dan akademisi dalam menangkal informasi negatif sangat penting untuk menciptakan ruang publik yang lebih bijak dan sehat,” ujarnya.

Menurut Bungin, media sosial harus dikelola dengan hati-hati agar tidak menimbulkan perpecahan sosial, tetapi justru menjadi alat untuk memperkuat solidaritas. “Langkah-langkah yang dilakukan Ambon bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk menangkal disinformasi di era digital,” tambahnya.

Rakornas dan Konferensi Internasional ASPIKOM ke-4 ini menghadirkan narasumber dari dalam dan luar negeri yang membahas berbagai isu strategis dalam bidang komunikasi. Tema keberlanjutan pulau kecil menjadi topik sentral dalam diskusi, mengingat tantangan yang dihadapi oleh wilayah-wilayah kepulauan seperti Ambon dan Maluku. Dengan sinergi antara teknologi dan budaya, diharapkan diskusi ini dapat menghasilkan langkah-langkah nyata untuk masa depan yang lebih baik.

EDITOR : G. PASALBESSY

WARTAWAN. G. Pasalbessy

- Advertisement -spot_img
Komentar Terbaru
Must Read
Related News