IMG-20250715-WA0049-768x529
SD Negeri 6 Ambon masih kekurangan siswa dan guru dalam PPDB 2025/2026. Meski terkendala fasilitas dan tenaga pendidik, sekolah tetap optimis dan terus berbenah.

PostAmbon.com — SD Negeri 6 Ambon tengah menghadapi tantangan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2025/2026. Hingga pertengahan Juli ini, jumlah pendaftar baru mencapai 43 siswa, sementara kuota ideal dua rombongan belajar (rombel) yang dibuka mencapai 56 siswa atau masing-masing 28 siswa per rombel.

“Kami tetap optimis dan tidak berkecil hati. Insya Allah masih ada tambahan pendaftar. Semua yang sudah mendaftar telah tercatat dalam sistem Dapodik,” ungkap Kepala Sekolah SD Negeri 6 Ambon, Ramla La Gubernur, S.Pd.I, dalam wawancara eksklusif pada Senin (14/7/2025).

Sekolah ini telah mengadopsi Kurikulum Merdeka, sejalan dengan kebijakan pendidikan nasional. Meski demikian, Ramla menyampaikan bahwa pihak sekolah masih menunggu petunjuk teknis (juknis) resmi untuk implementasi kurikulum tahun ini.

“Kami menyesuaikan kurikulum berdasarkan informasi dari TikTok dan situs resmi. Walau belum ada juknis lengkap, kami berusaha adaptif,” tambahnya.

Menariknya, SD Negeri 6 Ambon juga mulai mengenalkan metode pembelajaran Deep Learning — pendekatan mendalam untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Namun, keterbatasan sarana menjadi kendala utama.

“Banyak fasilitas rusak akibat cuaca, seperti plafon jebol dan lantai retak. Kami butuh perhatian pemerintah, khususnya dalam menangani kerusakan berat yang seharusnya bukan lagi tanggung jawab sekolah,” jelasnya.

Di tengah keterbatasan tersebut, sekolah ini tetap menunjukkan taji. Tahun lalu, seorang siswa SD Negeri 6 Ambon berhasil meraih medali emas Olimpiade Sains tingkat provinsi. Meskipun belum juara di ajang O2SN, semangat dan keberanian siswa dinilai sebagai modal penting ke depan.

“Anak-anak sudah berani tampil. Itu modal besar untuk terus berkembang dan berprestasi,” kata Ramla bangga.

Namun, persoalan krusial lainnya adalah kekurangan guru kelas. Saat ini, dari total 21 tenaga pendidik dan kependidikan, dua guru telah pensiun dan belum ada pengganti. Sekolah pun sementara mengandalkan guru bidang studi untuk menutup kekosongan.

“Kami sangat berharap ada penambahan guru dari pemerintah. Tenaga pengajar sangat kami butuhkan untuk menjaga kualitas pendidikan,” pungkasnya.

Terlepas dari segala tantangan, SD Negeri 6 Ambon terus berbenah dan berkomitmen memberikan pendidikan berkualitas, membuktikan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk menyerah.

About The Author

Tinggalkan Balasan