
POSTAMBON.COM – Israel dan Palestina sepakat memperpanjang gencatan senjata selama dua hari, setelah gencatan senjata empat hari baeakhir pada hari ini, Selasa (28/22).
Perpanjangan gencaan senjata ini telah dibicarakan pada senin (27/11), guna melanjutkan pembebasan sandera dan tahanan serta meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Dilansir dari nytimes.com pada Selasa (28/11), sebelum perpanjangan ini, sejak Jumat (24/11), Hamas telah membebaskan 50 sandera Israel dan warga negara asing lainnya.
Sebagai imbalannya, Israel telah membebaskan 150 tahanan Palestina.
Israel dan Hamas setuju untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hari, membawa harapan dan tantangan baru di Jalur Gaza setelah tujuh minggu konflik sengit.
Pada akhir masa gencatan senjata sebelumnya, Hamas kembali membebaskan 11 warga Israel, termasuk anak kembar berusia 3 tahun dan ibu mereka.
Sebagai respons, Israel memberikan daftar 33 tahanan Palestina yang dijadwalkan dibebaskan pada Selasa malam.
Pemerintah Qatar mengumumkan kesepakatan tetap mempertahankan rasio tiga banding satu dalam membebaskan sandera seperti yang telah diamati sebelumnya.
Perpanjangan gencatan senjata meningkatkan harapan di Washington untuk pembebasan lebih banyak tawanan dan peningkatan bantuan kemanusiaan untuk Gaza.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John F. Kirby, menyambut baik perpanjangan ini.
Pasalnya, ini juga merupakan keinginan Amerika Serikat untuk melihat semua sandera dibebaskan.
Dukungan Joe Bidendan AS menjadi kunci bagi keberhasilan gencatan senjata.
Sementara Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menyebut perpanjangan ini sebagai “secercah harapan dan kemanusiaan di tengah kegelapan perang.”
Meskipun demikian, dia mengakui bahwa dua hari bukan waktu yang cukup untuk memenuhi semua kebutuhan dramatis warga Gaza.
Elon Musk, miliarder teknologi, juga terlibat dengan menawarkan dukungan komunikasi Starlink milik SpaceX untuk wilayah Gaza yang mengalami pemadaman listrik.
Namun, batas waktu dua hari mungkin tidak mencukupi untuk membebaskan semua yang ditahan, menambah kompleksitas situasi ini.
Pemerintah Israel, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, tetap berkomitmen pada tujuan utama mereka.
Tujuan tersebut yakni menghancurkan Hamas, mencegah Gaza kembali ke situasi sebelumnya, dan memastikan pembebasan semua sandera.
Dengan bantuan kemanusiaan yang terus mengalir dan perpanjangan negosiasi, dunia terus memantau perkembangan di Jalur Gaza.
Perpanjangan gencatan senjata membawa harapan pemulihan bertahap bagi warga Gaza, meski tetap menghadapi ketidakpastian dan tantangan di masa mendatang. (NET)