(postambon.com)Ladang informasi aktual, tajam, terpercaya, Kemampuan menatap setiap sudut menjadikan kematangan dalam berinteraksi
BerandaPOLITIKEdukasi Anti-Hoax, Pemuda Muhammadiyah Maluku Siapkan Pilkada Damai 2024

Edukasi Anti-Hoax, Pemuda Muhammadiyah Maluku Siapkan Pilkada Damai 2024

spot_imgspot_img

Post Ambon – Pemuda Muhammadiyah Maluku mengadakan dialog publik dengan tema “Pemuda Maluku Jaga Cipta Kondisi Tanpa HOAX, On the Way Pemilu Damai 2024” untuk mendukung terciptanya Pilkada yang damai. Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Maluku, Farham Suneth, menegaskan bahwa hoax menjadi akar dari polarisasi dan gesekan politik di masyarakat, terutama di kalangan pemuda yang aktif di media sosial. Pada (4/72024)

“Hoax sangat berdampak besar dalam mempolarisasi kepentingan politik di masyarakat. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama melawan hoax, menciptakan suasana tanpa kebencian dan isu-isu provokatif yang bisa memecah belah masyarakat. Dengan demikian, kita bisa mewujudkan Pilkada 2024 yang damai,” ujar Suneth usai dialog tersebut.

Suneth menekankan bahwa tanggung jawab untuk menciptakan Pilkada damai bukan hanya milik KPU dan Bawaslu, tetapi juga seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi sosial. “Kegiatan dialog publik ini sangat penting untuk bersinergi dengan KPU, Bawaslu, dan pihak keamanan seperti Polda Maluku dalam mensukseskan Pilkada 2024 agar berjalan aman dan damai,” tambahnya.

Menurut Suneth, tahun 2024 merupakan tahun demokrasi dengan dimulainya Pemilihan Presiden-Wakil Presiden serta Legislatif secara serentak pada 14 Februari 2024 lalu. “Setelah itu, tahapan Pemilihan Kepala Daerah, Gubernur, Walikota/Bupati pun dimulai hingga akan dihelat pada November 2024 mendatang,” jelasnya.

Semua komponen masyarakat, termasuk di Maluku, diharapkan turut mensukseskan pesta demokrasi lima tahunan ini untuk mewujudkan demokrasi yang aman, damai, dan berkeadilan. “Jika masyarakat Indonesia, khususnya Maluku, menjalankan kehidupan bermasyarakat berdasarkan Pancasila, maka kedamaian akan tercapai, termasuk dalam penyelenggaraan Pemilu yang aman dan damai,” katanya.

Suneth menyebutkan dua langkah utama dalam mengantisipasi kampanye hitam, penyebaran hoax, dan ujaran kebencian. Pertama, melalui edukasi tentang bahaya hoax dan kampanye hitam. Kedua, dengan membuka ruang-ruang diskusi ilmiah serta aksiologinya dalam menyebarkan konten-konten edukasi, baik dalam bentuk narasi berita, tulisan ilmiah, maupun cuitan di media sosial.

PWPM Maluku bertekad mendukung Polda Maluku, Bawaslu Maluku, KPU Provinsi Maluku, dan pemerintah dalam upaya mewujudkan Pemilu yang damai, mengedukasi, dan bermartabat. “Tujuan kegiatan dialog ini adalah untuk mengedukasi masyarakat agar tidak mudah percaya pada berita hoax dan ujaran kebencian yang bisa memecah belah persatuan bangsa,” pungkas Suneth.

Ia juga mengajak masyarakat untuk saling menghormati perbedaan pendapat politik dan mendukung upaya-upaya menjaga keamanan dan ketertiban selama pemilu berlangsung. “Masyarakat dapat melaporkan kepada pihak berwenang jika melihat adanya pelanggaran pemilu,” imbuhnya.

- Advertisement -spot_img
Komentar Terbaru
Must Read
Related News