IMG-20250715-WA0083
Pemerintah Tutup Mata Jalan Jadi Kubangan Warga Lawan Ketidakadilan Maluku Tengah Darurat Infrastruktur Janji Politik Palsu Aspirasi Warga Terabaikan Pemkab Maluku Tengah Lalai Viral Warga Tanam Pisang Krisis Jalan Pedesaan Ketimpangan Pembangunan Daerah

PostAmbon.com — Potret keterabaian pembangunan kembali tergambar di Kabupaten Maluku Tengah. Kali ini, warga di Kecamatan Teun Nila Serua (TNS), tepatnya di perbatasan Negeri Waru dan Negeri Kokroman, nekat menanam ”pohon pisang dan kelapa” di tengah jalan raya sebagai bentuk ”protes keras” terhadap pemerintah daerah.

Jalan penghubung antarkampung yang menjadi urat nadi aktivitas warga itu kini nyaris tak bisa dilalui lagi. Lumpur tebal, genangan air, dan kondisi jalan yang rusak parah membuat warga terpaksa menyampaikan aspirasi mereka dengan cara yang tidak biasa.

“Jalan raya su balumpur dan seng bisa digunakan lai, sampe orang-orang kampung tanam pisang deng kalapa di tengah-tengah jalan,” tulis salah satu warga dalam unggahan di media sosial Facebook, Selasa (15/7/2025).

 

Warga menyayangkan sikap ”Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Pemkab Malteng)” yang dinilai ”acuh dan tidak tanggap” terhadap kondisi tersebut. Beberapa warga bahkan menyebut sikap Pemkab seperti “sontoloyo” karena dianggap ”pura-pura buta” terhadap penderitaan masyarakat, terutama mereka yang tinggal di kawasan rawan longsor dan banjir.

> “Pemkab jangan hanya datang saat kampanye atau menjelang pemilu. Lihat sendiri kondisi jalan ini, apakah masih layak disebut jalan? Sudah seperti kubangan,” tegas seorang tokoh masyarakat Waru.

Selain mengabaikan kondisi jalan, warga juga menyoroti minimnya respon terhadap keluhan warga yang rumahnya ”nyaris hanyut oleh arus sungai” saat musim hujan tiba. Bukannya hadir dengan solusi, Pemkab Malteng justru terkesan diam dan membiarkan persoalan berlarut-larut.

”Jalan Penghubung yang Vital”

Jalur yang rusak parah ini merupakan akses utama penghubung antardesa dan sangat penting bagi aktivitas ekonomi, pendidikan, hingga layanan kesehatan masyarakat di TNS.

> “Katong di Waipia, terutama di Waru dan Kokroman, meminta perhatian serius dari Pemkab untuk bangun jalan yang layak. Ini soal nyawa dan masa depan anak-anak juga,” kata warga lainnya.

Warga berharap slogan Pemkab Maluku Tengah, ‘“Jangan jemu mendaki kalau hendak ke puncak cita”’, tidak sekadar menjadi hiasan kata tanpa implementasi nyata.

Kini, bola panas ada di tangan Pemkab Malteng. Akankah pemerintah daerah merespons suara rakyat yang mulai lelah menunggu janji pembangunan?

About The Author

Tinggalkan Balasan

Verified by MonsterInsights