
PostAmbon – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon menanggapi keras pemberitaan yang menyebut Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, memiliki kedekatan khusus dengan organisasi kepemudaan (OKP) muslim karena kepentingan tertentu. HMI menilai tudingan tersebut provokatif, tidak berdasar, serta berpotensi memecah belah relasi kelembagaan di Kota Ambon.
“Kami mengecam keras tuduhan tanpa dasar itu. Kritik yang dilontarkan hanya mencari panggung semata. Wali kota tidak pernah membatasi hubungan hanya dengan satu kelompok, beliau terbuka untuk semua organisasi kepemudaan yang memiliki peran dan mitra strategis dalam pembangunan kota,” tegas Haurul Rumata, Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat HMI Cabang Ambon, Senin (16/9).
Menurut Haurul, pemberitaan media Nunusaku yang mengaitkan Wali Kota Ambon dengan kepentingan sempit, bahkan menyeret isu keagamaan, adalah langkah tendensius yang bisa menimbulkan provokasi publik.
“Media jangan mengada-ada. Tuduhan itu cenderung sarat kepentingan politik. Isu kedekatan ini bukan persoalan personal, melainkan bentuk sinergi yang dibangun bersama. Apalagi Pak Bodewin adalah anggota kehormatan KAHMI Kota Ambon, sehingga wajar bila beliau membangun komunikasi baik dengan OKP muslim maupun organisasi lain,” ujarnya.
Lebih lanjut, HMI menegaskan bahwa Bodewin Wattimena merupakan lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), bukan alumni Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) sebagaimana diberitakan sebelumnya. “Fakta akademis ini jelas. Karena itu, media perlu menulis berbasis data, bukan sekadar opini liar,” kata Haurul.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh segelintir pihak yang mencoba mencari panggung dengan memunculkan narasi provokatif berbasis agama. “Kami berharap publik tetap objektif, tidak termakan isu, dan bersama menjaga stabilitas sosial politik di Kota Ambon,” tambahnya.
- Profil Singkat Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena