O½PostAmbon – Pemerintah Kota Ambon terus menunjukkan komitmennya dalam menyelesaikan persoalan tenaga honorer yang selama ini menjadi isu krusial di lingkungan birokrasi daerah. Komitmen itu terlihat jelas saat Pemkot menggelar pertemuan resmi bersama Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CP3K) Tahap I dan II di Ballroom Maluku City Mall (MCM), Senin, 5 Mei 2025.
Hadir langsung dalam kegiatan ini Wali Kota Ambon Bodewin M. Wattimena, Wakil Wali Kota Elly Toisuta, Sekretaris Kota Robby Sapulette, para pimpinan OPD, staf ahli, serta seluruh calon P3K yang telah dinyatakan lulus seleksi.
Dalam sambutannya, Wali Kota menegaskan bahwa pertemuan ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah strategis untuk memastikan seluruh proses seleksi dan pengangkatan CP3K berjalan “in accordance with the rules and guided by integrity.”
“Kami ingin calon P3K memahami dengan jelas peran dan tanggung jawab mereka ke depan. Menjadi bagian dari ASN bukan hanya soal status, tetapi tentang pengabdian yang tulus kepada masyarakat,” ujar Wattimena.
Ia menjelaskan bahwa pengangkatan CPNS hasil seleksi akan dilakukan pada 1 Juni 2025, sementara CP3K Tahap I dan II akan diangkat secara bersamaan pada Oktober mendatang. Langkah ini sejalan dengan kebijakan nasional terkait penataan tenaga non-ASN yang menyeluruh dan berkeadilan.
“This is not just a formality—this is a milestone. Kita ingin memastikan bahwa setiap tenaga honorer yang telah lama mengabdi mendapat kejelasan status, hak, dan masa depan yang lebih pasti,” tambahnya dengan penuh keyakinan.
Sementara itu, suasana pertemuan berlangsung penuh semangat. Para peserta tampak antusias mendengarkan arahan langsung dari pimpinan daerah. Beberapa bahkan tak kuasa menahan haru, merasa perjuangan panjang mereka akhirnya dihargai.
Dalam sesi wawancara bersama TPI News, salah satu peserta CP3K, Linda Pattiradjawane, menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian yang kini diberikan pemerintah.
“Saya sudah sembilan tahun jadi honorer. Baru kali ini kami dikumpulkan dan diberi pengarahan langsung oleh Wali Kota. Rasanya luar biasa, seperti diberi harapan baru,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Langkah ini memperkuat citra Pemkot Ambon sebagai pemerintah daerah yang tidak hanya mengikuti kebijakan pusat, tapi juga peduli secara langsung terhadap kesejahteraan para tenaga kerja yang telah lama mengabdi.
“It’s about recognition, fairness, and moving forward together,” tutup Wali Kota.