Pemerintah Kota Ambon bersama Gereja Protestan Maluku (GPM) memulai pembangunan Gereja Jangkar Iman Jemaat GPM Rehoboth di Klasis Pulau Ambon. Peletakan batu penjuru dilaksanakan oleh Wali Kota Bodewin M. Wattimena pada Minggu (5/10).
Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara Pemerintah Kota dan GPM. Menurutnya, pembangunan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kehidupan beragama serta menumbuhkan nilai toleransi di tengah masyarakat Ambon.
“Proses hibah tanah untuk pembangunan gereja ini telah dilakukan sejak 2023. Pemerintah Kota Ambon telah menyerahkan lahan seluas 650 meter persegi untuk pembangunan Kristiani Center,” kata Wattimena.
Wattimena menegaskan bahwa pembangunan Gereja Jangkar Iman tidak sekadar proyek fisik, melainkan wujud kebersamaan seluruh elemen kota dalam memperkuat fondasi spiritual dan mentalitas warganya. Ia mengingatkan bahwa proses pembangunan berpotensi menghadapi tantangan, namun optimistis tantangan tersebut dapat diatasi melalui gotong royong.
Makna Spiritual dan Dukungan Lintas Pihak
Ketua Sinode GPM, Pdt. Elifas Maspaitella, menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan dan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kota Ambon, TNI, Polri, serta pihak lain yang mendukung proses pembangunan. Menurut Maspaitella, gereja tersebut menjadi simbol komitmen GPM dalam pelayanan masyarakat dan penguatan kehidupan spiritual.
“Pembangunan ini bukan hanya proyek fisik, tetapi juga perwujudan komitmen gereja dalam melayani dan memperkuat kehidupan spiritual warga. Ambon dibangun di atas dasar doa, dan gereja menjadi bagian dari fondasi moral kota ini,” ujar Maspaitella.
Dalam sambutannya, Maspaitella juga menyampaikan ucapan selamat Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan berharap semangat pengabdian prajurit menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam menjaga perdamaian dan persatuan di Ambon.
Pusat Pelayanan dan Simbol Toleransi
Pemerintah dan GPM sepakat bahwa Gereja Jangkar Iman diharapkan menjadi pusat pelayanan, pemberitaan Injil, dan ruang dialog lintas iman yang mendorong tumbuhnya toleransi. Kedua pihak berharap bangunan itu tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial yang memberi manfaat luas bagi warga Ambon.
About The Author
