IMG-20251106-WA0045

AMBON – Dipublikasikan pada 7 November 2025 | Pembaruan terakhir: 7 November 2025

 

PostAMBONLangkah strategis Persatuan Intelgensia Kristen Indonesia (PIKI) Provinsi Maluku mulai menunjukkan progres nyata. Sebuah panitia khusus telah dibentuk secara resmi untuk mempersiapkan Konferensi Daerah (Konferda) perdana, yang ditargetkan berlangsung pada 6-7 November 2026 di Kota Ambon.

Pembentukan panitia ini berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PIKI Nomor: 0752/DPP-PIKI/B/VII/2025. Namun, tugas mereka jauh lebih besar dari sekadar menyiapkan sebuah konferensi biasa.

Konsolidasi Organisasi Jadi Agenda Utama

Dr. Abraham Mariwy, Sekretaris Panitia Konferda, dalam keterangan persnya, Rabu (6/11/2025), menegaskan bahwa misi panitia bersifat ganda. Selain mempersiapkan Konferda I, tim ini juga ditugaskan untuk melakukan konsolidasi dan mempercepat pembentukan cabang PIKI di seluruh 11 kabupaten/kota se-Maluku.

“Tahap awal kami fokus pada pembentukan struktur organisasi, pembagian tugas, penyusunan rencana kerja dan anggaran, serta koordinasi intensif dengan DPP PIKI dan berbagai elemen masyarakat Kristen,” papar Mariwy.

Kolaborasi Cendekiawan Lintas Kampus

Yang menonjol dari komposisi panitia ini adalah keterlibatan akademisi dan intelektual dari berbagai generasi serta perguruan tinggi ternama di Maluku. Tim tersebut merepresentasikan semangat kolaboratif PIKI dengan melibatkan pakar dari Universitas Pattimura (UNPATTI), Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM), Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon, Politeknik Negeri Ambon, dan STIA Trinitas.

Komposisi yang beragam ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan yang komprehensif dan relevan dengan tantangan zaman yang semakin kompleks.

Momen Penting Penentuan Arah Ke Depan

Konferda I PIKI Maluku 2026 diproyeksikan menjadi momentum bersejarah. Forum akbar ini tidak hanya akan merumuskan arah kebijakan organisasi dan memilih pimpinan baru untuk Dewan Pimpinan Daerah (DPD) periode 2026-2030, tetapi juga diharapkan menjadi ruang refleksi dan dialog strategis.

“Dialog ini akan mengangkat peran intelektual Kristen dalam memperkuat tiga pilar utama: integritas, inovasi, dan pelayanan di tengah dinamika masyarakat Maluku,” jelas Mariwy lebih lanjut.

Tahap Akhir dan Estafet Kepemimpinan

Usai konferensi, panitia akan memasuki tahap akhir berupa evaluasi menyeluruh dan penyusunan laporan pertanggungjawaban. Laporan ini akan diserahkan kepada DPP PIKI sebagai wujud akuntabilitas publik atas seluruh proses.

Mandat organisasi selanjutnya akan diserahkan sepenuhnya kepada DPD PIKI Maluku yang terpilih untuk melanjutkan estafet kepemimpinan dan mewujudkan visi yang telah dirumuskan.

“Harapan besar kami, PIKI Maluku ke depan dapat menjadi rumah bagi intelektual Kristen yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berintegritas, berdedikasi, dan mampu memberikan dampak nyata bagi gereja dan masyarakat Maluku secara keseluruhan,” tutup Mariwy menegaskan visi jangka panjangnya.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Verified by MonsterInsights