1001380845

 

PostAmbon — Dalam suasana sukacita menjelang Sidang ke‑39 Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Ketua DPRD Provinsi Maluku Benhur G. Watubun menyerukan pentingnya kemitraan spiritual dan sosial antara gereja dan pemerintah daerah.

Ketua DPRD Provinsi Maluku, Benhur G. Watubun, menegaskan bahwa gereja memiliki peran strategis sebagai mitra pemerintah dalam menanamkan nilai kemanusiaan, keadilan sosial, serta semangat persaudaraan di tengah masyarakat Maluku yang majemuk.Ia mengapresiasi kesiapan pelaksanaan Sidang ke‑39 Sinode GPM dan menilai kegiatan tersebut bukan sebatas agenda internal gereja, melainkan kesempatan untuk memperkokoh solidaritas sosial di masyarakat.

“Sidang Sinode ini bukan sekadar agenda ritual, tetapi wadah menyalakan kembali semangat pelayanan dan solidaritas sosial di tengah derasnya arus perubahan. Gereja harus tetap menjadi terang dan garam di masyarakat,” ujar Benhur.

Momentum Spiritual dan Sosial

Sidang Sinode ke‑39 GPM mengusung tema “Anugerah Allah Melengkapi dan Meneguhkan Gereja 

Menuju Satu Abad GPM” (1 Petrus 5:10). Tema tersebut, kata Benhur, merefleksikan keteguhan iman menghadapi perubahan sosial dan tantangan globalisasi.

“Kita hidup dalam era penuh dinamika. Gereja ditantang untuk hadir bukan hanya di altar, tetapi di tengah denyut kehidupan sosial, di ladang kemiskinan, di ruang pendidikan, dan di hati masyarakat yang membutuhkan harapan,” tutur Benhur.

Ia menilai, peran GPM penting untuk menjaga kohesi sosial di tengah keberagaman budaya dan agama yang khas Maluku.

Gereja Sebagai Mitra Transformasi Sosial

Benhur menegaskan bahwa upaya membangun daerah tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga panggilan iman bagi gereja. Ia mengajak GPM untuk terus memperluas pelayanan sosial, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi.

“DPRD melihat GPM sebagai mitra strategis dalam membangun Maluku yang rukun, cerdas, dan bermartabat. Gereja harus hadir bukan hanya menguatkan rohani umat, tetapi juga menjadi motor penggerak nilai moral publik,” tegasnya.

Kolaborasi gereja dan pemerintah, lanjutnya, merupakan kunci menghadirkan kesejahteraan sejati yang berakar pada nilai kemanusiaan serta keadilan sosial.

Apresiasi untuk GPM

Benhur memberikan apresiasi kepada seluruh pelayan dan warga GPM yang telah berperan menjaga harmoni serta menebarkan kasih. Ia menilai GPM telah menjadi benteng sosial‑spiritual yang memperkuat nilai toleransi di bumi raja‑raja.

“GPM selama ini bukan hanya berkhotbah tentang kasih, tetapi mempraktikkannya dalam tindakan nyata — menolong yang lemah, mendidik generasi muda, dan menegakkan semangat toleransi,” ujarnya.

Harapan untuk Sidang Sinode ke‑39

Menutup pesannya, Benhur berharap agar Sidang Sinode ke‑39 GPM dapat melahirkan keputusan visioner dan relevan dengan kebutuhan zaman.

“Momentum menuju satu abad GPM harus menjadi refleksi bagaimana kita menghidupi iman dalam tindakan. Gereja dan pemerintah harus saling menopang menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Maluku,” ucapnya.

Ia pun mengajak masyarakat untuk menjaga semangat persaudaraan lintas agama demi masa depan Maluku yang damai dan berkeadilan.

“Selama semangat kasih tetap menyala, Maluku akan selalu menjadi rumah bagi semua. Mari melangkah bersama — gereja, pemerintah, dan masyarakat — mewujudkan Maluku yang rukun dan berkeadilan,” pungkas Benhur dengan optimisme.

Penulis:G| Editor:G PASALBESSY 



 

About The Author

Tinggalkan Balasan

Verified by MonsterInsights