
POST Ambon – Jalan rusak parah sepanjang kurang lebih 300 meter di kawasan Asrama Haji, Desa Waiheru, kembali menuai sorotan warga. Kerusakan jalan berlubang yang telah lama dibiarkan tanpa perbaikan ini bukan saja menyulitkan aktivitas masyarakat, tetapi juga sudah menelan banyak korban kendaraan roda dua yang rusak akibat jalan berlubang
“Kendaraan motor yang lewat sini sering rusak, banyak yang harus ke bengkel gara-gara jalan berlubang ini. Sudah lama rusak, makin hari makin parah, tapi pemerintah desa dan kota diam saja,” ungkap Kamal, warga Waiheru, kepada wartawan, Selasa (07/10/2025).
Menurut warga, persoalan ini telah berulang kali disampaikan ke Pemerintah Desa, namun tidak ada tindak lanjut. Warga pun mempertanyakan keseriusan Pemerintah Kota Ambon dalam memperhatikan infrastruktur dasar yang menjadi hak masyarakat.
Aliansi Waiheru Bangkit (AWB) menilai kerusakan jalan di Asrama Haji menjadi bukti lemahnya fungsi reses anggota DPRD dari dapil setempat. Mereka menuding para wakil rakyat hanya datang menyerap aspirasi secara seremonial, tanpa benar-benar mengangkat masalah riil di lapangan.
“Reses DPRD seharusnya menjadi sarana menyuarakan kebutuhan mendasar warga. Tapi apa gunanya reses, kalau jalan rusak parah begini saja tidak pernah masuk dalam prioritas? Ini bentuk pengkhianatan terhadap fungsi representasi,” tegas pernyataan AWB.
Lebih jauh, AWB juga menyesali sikap Kepala Desa Waiheru yang dinilai miskin gagasan dan gagal membangun komunikasi strategis dengan DPRD maupun Pemkot Ambon. Padahal, jalan di Asrama Haji sudah menjadi keresahan warga bertahun-tahun.
“Kades Waiheru seakan tutup mata. Padahal, membuka komunikasi dan mendorong perbaikan infrastruktur adalah tugas elementer seorang kepala desa. Bagaimana mungkin jalan yang setiap hari dipakai warga malah dibiarkan sampai memakan korban kendaraan?” kritik
Warga Waiheru kini menuntut adanya langkah cepat dari pemerintah kota maupun pemerintah desa. Infrastruktur jalan adalah hak dasar masyarakat, dan kerusakan yang dibiarkan terlalu lama merupakan bentuk nyata ketidakpedulian pemerintah.
“Kami berharap ada tindak lanjut segera. Jangan tunggu sampai jatuh korban lebih besar. Jalan ini hak kami sebagai warga, dan pemerintah wajib memperbaikinya,” pungkas Kamal.